Isrti dan anak KH. Ali Maksum

Kyai Ali Ma'sum adalah sosok penting dalam organisasi Nahdhatul Ulama. Menikah dengan Nyai Hasyimah putri Kyai Munawwir Krapyak. Dikaruniai anak 8 orang anak yaitu:

1) Adib (wafat saat masih kecil)
2) KH Attabik Ali
3) H. Jiris Ali
4) Nyai Hj. Siti Hanifah Ali
5) Nyai Hj. Durroh Nafisah, 
6) Nafi'ah (waktu saat masih kecil), 
7) M. Rifqi Ali dan 
8) Hj. Ida Rufaidah Ali. Semasa Kyai Idham Khalid menjabat Ketua NU.

Kyai Ali Ma'sum diminta sebagai Rais Aam-nya. Jabatan Dewan Syuro biasa diberikan kepada Kyai yang sangat dihormati, karena memiliki pengetahuan agama yang luas disamping pribadi yang taat dan shaleh. Kyai yang menjadi Rais Aam adalah maha guru dari para kyai-kyai NU. Kyai-kyai ini boleh dikata adalah penjaga organisasi NU dari berbagai kepentingan sempit (seperti politik) yang bisa membuat NU terperosok. Meski kyai-kyai di Dewan Syuro tidak memiliki wewenang eksekutorial (karena kewenangannya ditangan Dewan Tanfiz) tapi nasehat, petuah dan pentunjuk yang mereka berikan selalu diikuti.


Setelah meninggalnya Kyai Ali Ma'sum, Pesantren Krapyak diasuh oleh anaknya Kyai Attabik Ali yang meneruskan pengembangan pendidikan di Pesantren Krapyak Yogyakarta hingga saat ini. Meski sudah meninggal dunia,  tapi pengaruh dan karomah Kyai Ali Ma'sum tetap ada hingga saat ini. Ketokohan Kyai Ali telah tertancap dengan tinta emas sejarah Indonesia, bahkan Ketua NU.

Kyai Said Aqil dan Ibu Shinta termasuk santri Kyai Ali Ma'sum. Wajar jika makam beliau selalu diziarahi oleh beragam kalangan, baik santri, ulama, pejabat maupun masyarakat biasa. Penghormatan terhadap Kyai Ali Ma'sum tidak berhenti pada sosoknya saja, tapi menjalar ke anak, cucu dan semua keturunannya. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Kyai Ali Ma'sum tidak pernah pudar.

Comments

Popular posts from this blog

Dzikr “Sangkan Paraning Dumadi”

Metode Shorof Pondok Krapyak Yogyakarta